Jumat, 26 Oktober 2012

Tips Usir Sulit Tidur

Anda tahu, salah satu kunci punya kulit segar adalah cukup tidur. Tidur cukup juga merupakan kiat menjadi langsing. Masih tetap sulit tidur? Tip dari the Comprehensive Epilepsy and Sleep Disorder Center di Baylor Regional Medical Center, Texas, AS, berikut ini layak dipertimbangkan, biar kita bisa tidur 7-8 jam pada malam hari. 

  1. Kendalikan asupan kafein
    Bukan cuma kopi yang mengandung kafein, tetapi juga teh dan cokelat. Kurangi porsi mengonsumsi kafein di sore hari, lebih-lebih sesudah makan malam. Usahakan enam jam sebelum waktunya tidur Anda tidak lagi mengonsumsi kafein.
  2. Kendalikan stres
    Stres kadang diperlukan untuk "meningkatkan diri", tetapi jangan sampai mengganggu tidur. Yang perlu Anda lakukan adalah melepaskan semua masalah sebelum menaiki tempat tidur. Ucapkan syukur dan terima kasih karena Anda mengalami banyak hal yang memusingkan. Ibarat piknik, Anda punya pengalaman beragam. Namun, katakan pada tubuh dan pikiran Anda bahwa sekarang adalah saatnya beristirahat.
  3. Jadwalkan ulang olahraga malam
    Olahraga memang bisa membuat tubuh rileks dan memudahkan tidur. Meski demikian, Anda bisa sulit tidur jika berolahraga dekat dengan waktu tidur. Masalahnya, tidur butuh suhu tubuh lebih rendah, sedangkan olahraga membuat suhu tubuh naik. Lakukan olahraga sebelum makan malam.
  4. Tetapkan waktu tidur yang rutin
    Mulailah berdisiplin, jam berapa Anda harus naik ke tempat tidur dan jam berapa bangun. Artinya, matikan TV, letakkan bacaan, matikan lampu setelah membersihkan tubuh (kalau bisa dengan air hangat). (GHS/wid) 

Sumber: Tabloid Gaya Hidup Sehat

Tips Untuk Susah Tidur (Insomnia)


Tidur nyenyak sangat dibutuhkan oleh setiap orang, namun ada beberapa orang yang mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas tidur. Padahal, jika jam tidur kita berkurang, sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh kita. Berikut ini beberapa cara agar anda dapat melakukan aktivitas tidur secara normal.


Tentukan waktu tidur

Usahakan untuk pergi ketempat tidur pada waktu yang telah ditetapkan, tidur sebelum jam 11 malam dan bangun pada pagi hari, lakukan setiap hari termasuk akhir pekan. Jika jadwal tidur ini di langgar maka akan mengakibatkan insomnia.


Olah raga sebelum tidur

Cobalah untuk melakuka latihan ringan kira-kira 20 sampai 30 menit sehari. Olah raga setiap hari akan membantu orang mudah untuk tidur. Cobalah untuk melakukan latihan sekitar 5 sampai 6 jam sebelum anda pergi ketempat tidur.


Hindari kafein, nikotin, dan alkohol

Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi, coklat, soft drink, teh, dan obat diet, karena kafein membuat orang terjaga dari tidurnya. Untuk perokok biasanya cenderung tidurnya hanya sebentar, dan sering bangun cepat pada pagi hari karena efek dari nikotin tersebut. Alkohol pun demikian, tidak bisa membuat tidur lebih lama atau membuat mata selalu terjaga.


Bersantai sebelum tidur

Lebih baik mandi air hangat, membaca, atau melakukan rutinitas lain yang membuat anda lebih mudah untuk tertidur pulas. Anda dapat melatih diri sendiri untuk menghubungkan beberapa kegiatan istirahat dengan tidur dan membuatnya sebagai bagian dari program tidur anda.


Tidur sampai matahari bersinar

Jika memungkinkan, sinar matahari yang masuk dari jendela untuk membangunkan anda di pagi hari, atau menggunakan lampu yang terang dikamar anda. Bangun tidur dan langsung terkena sinar matahari pagi hari sangat baik bagi mereka yang mengalami masalah susah tidur.


Jangan berbaring ditempat tidur jika tidak mengantuk

Jika anda tidak bisa tidur, jangan berbaring di tempat tidur. Karena dapat menyebabkan kegelisahan yang menjadi tidak bisa tidur dan berpeluang terkena insomnia. Cobalah untuk melakukan sesuatu yang lain, seperti membaca, menonton televisi, atau mendengarkan musik, sampai anda merasa lelah.


Mengontrol suhu kamar

Mempertahankan suhu yang nyaman di kamar tidur. Suhu yang panas mungkin akan mengganggu tidur atau mencegah anda untuk tidur.


Pergi ke dokter jika masalah tidur anda tidak terselesaikan

Jika anda mengalami masalah susah untuk tidur pada malam hari, atau jika anda selalu merasa lelah pada keesokan harinya, maka anda mungkin membutuhkan seorang dokter. Perawatan dari dokter mungkin dapat membantu anda, Kebanyakan gangguan tidur dapat diobati secara efektif, sehingga pada akhirnya membantu anda mendapatkan tidur yang baik pada malam hari. 

Minggu, 21 Oktober 2012

Latar Belakang Masalah

Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah
Pemerintah dewasa ini sedang dituntut melaksanakan pembangunan dan dituntut pula untuk melakukan perubahan di segala bidang. Salah satunya adalah tuntutan kepada masyarakat dan membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya.
Dalam era globalisasi saat ini, Indonesia ditantang untuk terus membangun dalam segala bidang demi tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Hal ini sesuai dengan tujuan dari pembangunan nasional yang hakekatnya adalah pembangunan nasional yang seutuhnya berikut masyarakatnya seutuhnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sumber daya manusia yang sehat jasmani dan rohani. Maka pemerintah telah berupaya meningkatkan kesehatan melalui penyediaan sarana kesehatan, salah satunya adalah Rumah Sakit.
Perkembangan Rumah Sakit sekarang ini mengalami transformasi besar. Pada perkembangannya Rumah Sakit didirikan umumnya untuk kebutuhan menyehatkan masyarakat dan diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas dari semua kalangan dengan sebaik-baiknya.
Rumah Sakit adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dimana dalam menjalankan kegiatannya diperlukan tenaga kerja cukup banyak yang menguasai teknologi, alat-alat medis, pelayanan fasilitas dan sarana yang memadai, penyediaan makanan, peralatan serta sistem manajemen admistrasi yang terkoordinasi dengan baik, karena pelayanan dengan mutu atau kualitas yang terbaik akan dipilih oleh para konsumen, apalagi sebagai perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang jasa tentunya peningkatan pelayanan merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah:
1)    Bagaimana tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan ?
2)    Faktor apa saja yang berpengaruh dalam tingkat kepuasan konsumen (pasien) terhadap pelayanan yang diberikan ?

1.3 Tujuan Penelitian:
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah:
1)    Untuk mengetahui apakah konsumen atau pasien merasa puas terhadap kinerja pelayanan yang telah diberikan oleh pihak Rumah Sakit.
2)    Untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh dalam menentukan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit.

Tema Analisis Jurnal

Berdasarkan  dari ketiga jurnal yang dianalisis, maka penulis terdorong untuk menulis tema tentang "Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen"

Meskipun kinerja pelayanan yang telah diberikan sudah dapat dikatakan baik dan pasien merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan, maka diharapkan seluruh pegawai rumah sakit dapat tetap bertahan dan meningkatkan kinerja yang dijalankan. Bila hal ini tetap dilakukan dengan baik, maka akan di prediksi bahwa jumlah pasien atau pelanggan akan meningkat, dan harus senantiasa memberikan dan mempertahankan mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien, dan selalu memperhatikan kebutuhan pasien, dan bisa memberikan fasilitas-fasilitas yang baik agar memberikan kepuasan tersendiri kepada setiap pasien.

Analisis Jurnal 3


Analisis Tingkat Kepuasan

JUDUL JURNAL:
Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan pada RS Pelni Petamburan.
PENGARANG/TAHUN:
Mudabbir, 2008.
LATAR BELAKANG:
  • Dengan semakin banyaknya orang yang memerlukan jasa kesehatan, rumah sakit harus dapat bersaing bagaimanan caranya untuk dapat menarik konsumen, khususnya pasien.
  • Pelayanan dengan mutu atau kualitas yang terbaik akan dipilih oleh para konsumen, apalagi sebagai perusahaan perusahaan yang bergerak dibidang jasa tentunya peningkatan pelayanan merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatkan.
  • Dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengunjung rumah sakit, diharapkan dapat memberikan kepuasan dan jaminan untuk menggunakan pelayanan tersebut kembali pada saat diperlukan lagi, sehingga dapat membiayai dana operasional rumah sakit yang bersangkutan.
  • RS Petamburan adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam jasa kesehatan yang kegiatannya adalah melayani pasien, maka hal utama yang harus diperhatikan dan diprioritaskan adalah kepuasan pasien.
PERUMUSAN MASALAH:
Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan rumah sakit.
BATASAN MASALAH:
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pada tingkat kepuasan konsumen/pasien terhadap pelayanan RS PELNI Petamburan.
TUJUAN PENELITIAN:
Untuk mengetahui apakah konsumen atau pasien merasa puas terhadap kinerja pelayanan yang telah diberikan oleh pihak RS PELNI Petamburan.
METODOLOGI PENELITIAN:
Data Penelitian:
Objek dalam penelitian ini adalah RS Pelni Petamburan yang beralamat di Jln. Aipda KS Tubun 92-94 Jakarta Barat. Sajian data yang akan digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner yang berisi 20 pertanyaan dengan memberikan pertanyaan kepada pasien yang datang ke RS Petamburan dengan sample 50 responden.
Variabel Penelitian:
Pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner pada penelitian ilmiah ini terdiri dari 5 dimensi yaitu
1)    Keandalan: kemampuan untuk memberikan jasa secara cepat dan dapat dipercaya secara akurat.
2)    Daya tanggap: kemampuan untuk melayni pasien secara cekatan dan tanggap.
3)    Keyakinan: penampilan dari pengetahuan dan kempuan dokter dalm menangani pasien.
4)    Empati: suatu penampilan dengan memberikan perhatian dan jaminan keamanan.
5)    Berwujud: suatu penampilan dari kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan fasilitas yang disediakan.
Tahapan Penelitian:
Tahapan dalam melakukan penulisan ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1)    Metode lapangan: penelitian secara langsung ke lapangan, penulis berusaha mendapatkan data dengan cara wawancara, observasi langsung, dan angket pengisian kuesioner.
2)    Metode Pustaka: mencari gambaran secara teoritis, yaitu dengan cara membaca dan mempelajari berbagai buku ilmiah serta buku lainnya yang berhubungan dengan topik permasalahannya.
Model Penelitian:
Dalam penulisan ilmiah ini penulis menggunakan skala pengukuran yaitu Skala Likert. Skala Likert adalah sejenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian seperti sikap, pendapat, dan persepsi seseorang.
Rumus Skala Likert:
NIK =       Nilai Bobot : Kategori Penilaian
dimana: NIK: Nilai Indeks Kerja
Nilai Bobot: (Kategori Penilaian x Bobot masing-masing)
Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah Chi Square. Chi Square adalah metode analisis data untuk melihat hubungan antar variabel, dalam hal ini adalah untuk melihat variabel jenis pelayanan mempengaruhi kepuasan konsumen, khususnya pasien.
Rumus Chi Square:
XS (fo-fe)2
fe
dimana : X: Chi Square hitung
fo  : frekuensi observasi.
fe  : frekuensi harapan.
H0    =      Pasien pada RS PELNI Petamburan tidak puas terhadap pelayanan  yang  diberikan.
Ha    =    Pasien pada RS PELNI Petamburan puas terhadap pelayanan yang   diberikan.
Untuk mencari fe digunakan rumus:
fe = Pr x Pc x n
dimana : Pr : Proporsi baris total
Pc : Proporsi kolom
n  : Jumlah data
HASIL DAN KESIMPULAN:
Dari hasil observasi terhadap 50 responden pada RS Petamburan bahwa dari hasil analisa X2hitung (45,9712) lebh besar dari X2 table (23,541), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi pasien merasa puas terhadap pelayanan yang terdiri dari 5 dimensi yaitu keandalan, daya tanggap, keyakinan, empati dan berwujud yang telah diberikan oleh pihak RS. Pelni Petamburan .
Dari hasil perhitungan. Maka dapat diketahui bahwa kinerja pelayanan yang diberikan oleh RS Pelni Petamburan sudah cukup baik.
SARAN:
Meskipun kinerja pelayanan yang telah diberikan sudah dapat dikatakan baik dan pasien merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan, maka diharapkan seluruh pegawai rumah sakit dapat tetap bertahan dan meningkatkan kinerja yang dijalankan. Bila hal ini tetap dilakukan dengan baik, maka akan di prediksi bahwa jumlah pasien atau pelanggan RS Pelni Petamburan  akan meningkat.

Analisis Jurnal 2


Analisis Tingkat Kepuasan

JUDUL PENELITIAN:
Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan RS Mitra Internasional
PENGARANG/TAHUN:
Lien Nurwita, 2007.
LATAR BELAKANG:
  • Perkembangan dunia pelayanan kesehatan mengalami kemajuan dilihat dari banyaknya instansi-instansi swasta yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan masyarakat salah satunya RS Mitra Internasional.
  • Sebagai instansi swasta yang begerak di bidang kesehatan, hal utama yang diprioritaskan yaitu memberikan pelayanan maksimal yang berkaitan dengan kemanusiaan secara keseluruhan, agar pasien merasa puas.
  • Jika pasien terpuaskan kebutuhannya, maka pasien tersebut akan berfikir untuk kembali menggunakan pelayanan jasa tersebut dan menjaga hubungan baik dengan pihak RS. Dengan begitu dapat mendatangkan keuntungan finansial bagi pihak RS Mitra Internasional, karena gaji para karyawan rumah sakit tersebut berasal dari pasien, maka pihak rumah sakit harus memberikan pelayanan yang baik kepada pasien dengan melakukan tugasnya secara profesional.
PERUMUSAN MASALAH:
Bagaimana pengukuran tingkat kepuasan terhadap pelayanan Rumah Sakit Mitra Internasional?
BATASAN MASALAH:
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pada tingkat kepuasan konsumen/pasien terhadap pelayanan RS Mitra Internasional.
TUJUAN PENELITIAN:
  • Untuk mengetahui bagaimana pelayanan yang diberikan RS Mitra Internasional.
  • Apakah konsumen/pasien puas terhadap pelayanan yang diberikan RS Mitra Internasional.
METODOLOGI PENELITIAN:
Data Penelitian:
Objek dalam penelitian ini adalah RS Mitra Internasional yang beralamat di Jln. Raya Jatinegara Timur No.85. Data yang didapat berdasarkan kuesioner, diambil dari (Johanes Suprapto) yang dibagikan terhadap 50 responden.
Variabel Penelitian:
Variabel yang diuji dalam penelitian ilmiah ini terdiri dari 5 dimensi yaitu:
1)    Kehandalan: Bagaimana ketepatan dan kecepatan dokter dan perawat dalam menangani pasien.
2)    Keresponsifan: Bagaimana kepekaan dokter dan perawat terhadap pasien rawat inap.
3)    Keyakinan: Bagaimana pengetahuan dan kemampuan dokter dan perawat dalam menangani pasien.
4)    Empati: Bagaimana kemampuan perawat dalam memahami pasien yang sakit.
5)    Berwujud: Bagaimana kualitas bangunan atau tempat, kualitas kamar, toilet, dan kenyamanannya.
Tahapan Penelitian:
Tahapan dalam melakukan penelitian ilmiah ini adalah sebagai berikut:
Riset Lapangan (Field Research)
  • Wawancara: teknik pengumpuln data yang dilakukan dengan cara tanya jawab kepada responden pada RS Mitra Internasional.
  • Kuesioner: menggunakan kuesioner yang disiapkan untuk wawancara dengan responden RS Mitra Internasional.
  • Observasi: dengan mendatangi RS Mitra Internasional untuk mendaptkan data yang diperlukan.
Model Penelitian:
Model penelitian ini adalah menggunakan Chi Square dan skala Likert.
Chi Square adalah alat analisis yang digunakan untuk menghitung perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi (fo) dengan frekuensi harapan (fe) yang didasarkan pada hipotesis tertentu.
Rumus Chi Square:
XS (fo-fe)2
fe
dimana : X: Chi Square hitung
fo  : frekuensi observasi.
fe  : frekuensi harapan.
H0    =      Pasien pada RS Mitra Internsional tidak puas terhadap pelaynan  yang  diberikan.
Ha    =    Pasien pada RS Mitra Internasional puas terhadap pelayanan yang   diberikan.
Untuk mencari fe digunakan rumus:
fe = Pr x Pc x n
dimana : Pr : Proporsi baris total
Pc : Proporsi kolom
n  : Jumlah data
Skala Likert adalah alat analisis yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tertentu tentang fenomena sosial.
Rumus Skala Likert:
NIK =       Nilai Bobot : Kategori Penilaian
dimana: NIK: Nilai Indeks Kerja
Nilai Bobot: (Kategori Penilaian x Bobot masing-masing)
HASIL DAN KESIMPULAN:
Dari observasi 50 responden yang mencakup 15 pertanyaan dari 5 dimensi pelayanan yang diberikan RS Mitra Internasional kepada pasien, hasil yang di dapat dengan menggunakan Chi-Square dapat diketahui bahwa pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh RS Mitra Internasional dari perhitungan yang di dapat X54,78643 lebih besar dari X2 table 21,0261 pada a = 10%.
Kesimpulannya RS Mitra Internasional telah melakukan pelayanan yang cukup baik sehingga pelanggan merasa puas terhadap pelayanan jasa yang diberikan oleh RS Mitra Internasional.
SARAN:
  • Memperhatikan kinerja para karyawan untuk menjaga loyalitas pelanggan.
  • Menaikkan mutu pelayanan karena semakin ketatnya persaingan dalam pelayanan RS Mitra Internasional.

Analisis Jurnal 1


Analisis Tingkat Kepuasan
JUDUL JURNAL:
Analisis Tingkat Kepuasan Terhadap Pelayanan Bagian Unit Rawat Jalan RS. PGI Cikini.
PENGARANG/TAHUN:
Andi Regan, 2008.
LATAR BELAKANG:
  • Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang menangani orang yang mempunyai masalah dengan penyakit yang ada di dalam tubuh seiap menusia.
  • Rumah sakit adalah tempat dimana semua orang mempercayakan kesehatan mereka ditangan dokter yang bersangkutan dalam bidang penyakit yang berbeda-beda.
  • Setiap lembaga rumah sakit mempunyai struktur manajemen yang akan mengatur setiap kegiatan yang dijalankan oleh pihak rumah sakit, semua itu dijalankan sesuai dengan ketentuan struktur rumah sakit yang ada.
  • Pihak manajemen yang mengelola rumah sakit merupakan bagian penting yang menjalankan setiap kegiatan yang dijalankan dengan struktur yang baik.
  • Kepuasan para pasien atau pengunjung rumah sakit memberikan segala pendapat yang mereka lihat dari kegiatan menajemen rumah sakit.
  • Kepuasan seorang pasien rumah sakit adalah bagian terpenting yang harus dijaga oleh pihak manajemen rumah sakit, apabila terjadi suatu kesalahan yang dialami oleh seorang pasien, maka akan berdampak negative bagi rumah sakit tersebut.
PERUMUSAN MASALAH:
Bagaimanakah mengetahui bagian Unit Rawat Jalan RS PGI Cikini telah memberikan kepuasan kepada seorang pasien?
BATASAN MASALAH:
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pada tingkat kepuasan konsumen/pasien terhadap pelayanan bagian Unit Rawat Jalan RS PGI Cikini.
TUJUAN PENELITIAN:
Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen/pasien terhadap pelayanan Unit Rawat Jalan RS PGI Cikini.
METODOLOGI PENELITIAN:
Data Penelitian:
Objek dalam penelitian ini adalah Bagian Rawat Jalan RS PGI Cikini yang bertempat di jalan Raden Saleh Jakarta Pusat, Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang diberikan kepada 100 responden yang menjadi pasien bagian Unit Rawat Jalan RS PGI Cikini.
Variabel Penelitian:
Data yang digunakan menggunakan kuesioner dengan 5 dimensi yaitu:
1)    Keandalan: Segala kemampuan untuk melaksanakan pelayanan jasa yang telah dijanjikan secara pasti. Misalnya: pemberian jasa pelayanan kepada pasien, ketepatan waktu pelayanan yang diberikan kepada pasien.
2)    Daya tanggap: Reaksi tanggapan yang cepat dalam memberikan bantuan kepada pasien. Misalnya: kecepatan perawat melayani pasien, antisipasi yang dilakukan perawat tehadap pasien.
3)    Jaminan: Segala pengetahuan, etika, dan kemampuan petugas untuk menimbulkan kepercayaan pasien. Misalnya: jaminan keselamatan dan kenyamanan pasien, keramahan perawat dan dokter dalam melayani.
4)    Empati: Perhatian khusus yang diberikan dokter dan perawat kepada setiap pasien. Misalnya: adanya perhatian dari perawat kepada pasien, memperlihatkan kesopanan dan keramahan kepada pasien.
5)    Berwujud: Pengetahuan fisik dari seluruh fasilitas yang disediakan untuk pasien. Misalnya: Kebersihan rumah sakit, fasilitas ruangan, toilet, dan tempat parkir yang memadai.
Tahapan Penelitian:
Tahapan dalam penelitian ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1)    Metode angket: Penulis akan memberikan beberapa pertanyaan kepada para pengunjung Rumah Sakit, khususnya bagian Rawat Jalan RS PGI Cikini untuk mendapatkan data yang diinginkan.
2)    Metode observasi: Penulis melihat secara langsung keadaan atau situasi yang terjadi di RS PGI Cikini.
Model Penelitian:
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah menggunakan Skala Likert dan Chi Square.
Skala Likert adalah analisis yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang terhadap fenomena social.
Rumus Skala Likert:
NIK =       Nilai Bobot : Kategori Penilaian
dimana : NIK: Nilai Indeks Kerja
Nilai Bobot: (Kategori Penilaian x Bobot masing-masing)
Chi Square adalah alat analisis yang digunakan untuk menghitung perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi (fo) dengan frekuensi harapan (fe) yang didasarkan pada hipotesis tertentu.
Rumus Chi Square:
XS (fo-fe)2
fe
dimana : X: Chi Square hitung
fo  : frekuensi observasi.
fe  : frekuensi harapan.
H0 = Pasien pada RS PGI Cikini tidak puas terhadap pelaynan yang  diberikan.
Ha   =  Pasien pada RS PGI Cikini puas terhadap pelaynan yang  diberikan.
Untuk mencari fe digunakan rumus:
fe = Pr x Pc x n
dimana : Pr : Proporsi baris total
Pc : Proporsi kolom
n  : Jumlah data
HASIL DAN KESIMPULAN:
Berdasarkan hasil yang telah didapat terdapat 100 responden dari hasil observasi, diperoleh perhitungan dengan Chididapat nilai X2 hitung lebih besar dari nilai kritis 8771,47 pada a = 5% sehingga disimpulkan bahwa para pasien Unit Rawat Jalan RS PGI Cikini merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.
Selain itu juga dapat dilihat dari Nilai Indeks Kinerja pada Unit Rwat Jln RS PGI Cikini, dimana faktor yang memberikan kepuasan terdapat pada dimensi empati, yaitu para pasien merasa dihormati dan dilayani dengan sangat baik, dan presentase yang bisa disimpulkan yaitu dengan nilai rata-rata 77,98%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan RS PGI Cikini sudah membuat para pasien merasa puas untuk menggunakan jasa pelayanan rumah sakit.
SARAN:
Apabila RS PGI Cikini ingin mempertahankan kepuasan pada pasien, maka harus senantiasa memberikan dan mempertahankan mutu pelaynan yang diberikan kepada pasien, dan selalu memperhatikan kebutuhan pasien, dan bisa memberikan fasilitas-fasilitas yang baik agar memberikan kepuasan tersendiri kepada setiap pasien.

Kamis, 18 Oktober 2012

Pencegahan Kanker


DEFINISI
Mengurangi resiko pada kanker tertentu mungkin bisa melalui perubahan makanan dan gaya hidup. Bagaimana resiko bisa dikurangi tergantung pada spesifikasi kanker. Tembakau yang digunakan secara langsung dihubungkan dengan sepertiga pada semua kanker. Tidak merokok dan menghindari kontak dengan asap tembakau bisa sangat mengurangi resiko pada kanker paru-parukanker ginjalkanker saluran kemih, dan kanker kepala dan leher. Menghindari penggunaan tembakau tanpa asap (menghirup, mengunyah) mengurangi resiko pada kanker mulut dan lidah.

Pencegahan Kanker
Berdasarkan yayasan kanker amerika, resiko yang terjadi pada kanker tertentu kemungkinan dikurangi dengan melakukan perubahan gaya hidup.
  • Cara yang diketahui mengurangi resiko pada kanker : 
    • Menghindari merokok atau terkena asap tembakau.
    • Menghindari occupational carcinogen(misalnya, asbestos).
    • Menghindari terkena sinar matahari yang lama tanpa perlindungan tabir surya.
    • Menghindari asupan alkohol yang berlebihan.
    • Menghindari penggunaan terapi hormon (misalnya, estrogen dan progesterone).
  • Cara yang bisa mengurangi resiko pada kanker : 
    • Membatasi asupan makanan berlemak tinggi, terutama sekali dari bahan-bahan hewani (misalnya, daging berlemak tinggi, produk yang berasal dari lemak susu).
    • Meningkatkan asupan buah-buahan dan sayur-sayuran.
    • Menjadi aktif secara fisik.
    • Menjaga berat badan di bawah tingkat obesitas.
Merubah gaya hidup lain mengurangi resiko pada beberapa jenis kanker. Mengurangi asupan alkohol bisa mengurangi resiko padakanker kepala dan leherkanker hati, dankanker kerongkongan. Mengurangi asupan lemak pada makanan nampak mengurangi resiko pada kanker payudara dan kanker usus. Menghindari terkena sinar matahari (khususnya selama siang hari) bisa mengurangi resiko pada kanker kulit. Melindungi kulit yang terkena dan menggunakan lotion pelindung sinar matahari dengan faktor perlindungan matahari tinggi (SPF) melawan sinar ultraviolet juga membantu resiko pada kanker kulit. Menggunakan aspirin dan obat-obatan anti-peradangan nonsteroidal (NSAIDs) mengurangi resiko kanker colorectal. TesPapanicolaou (Pap) bisa membantu mencegah kanker servik dengan mendeteksi perubahan pra kanker pada sel servik.

Vaksinasi bisa mencegah jenis kanker tertentu yang disebabkan oleh virus. Kanker servik disebabkan oleh infeksi dengan strain tertentu pada human papillomavirus(HPV)yang ditularkan melalui hubungan seksual. Vaksinasi melawan HPV sebelum hubungan seksual apapun bisa sangat mencegah kanker servik. Infeksi HPV bisa juga meningkatkan resiko pada kanker anal dan beberapa bentuk pada kanker kepala dan leher, vaksinasi melawan virus hepatitis B bisa membantu mencegah kanker jenis ini.

Deteksi dini pada pertumbuhan kanker atau pra kanker bisa menyelamatkan nyawa. Untuk wanita berusia 40 tahun atau lebih, melakukan mammogram tahunan bisa membantu mendeteksi kanker payudara ketika mereka masih dapat diobati. Untuk orang yang berusia 50 tahun atau lebih, menjalani colonoscopy (inspeksi pada usus besar melalui pipa elastis untuk melihat) setiap beberapa tahun bisa mendeteksi polip dan kanker awal pada usus.

Jenis Kanker

DEFINISI 
Kanker jaringan (malignancies) dapat terjadi di dalam darah dan jaringan pembentukan darah (leukemia dan limfoma) dan tumor ‘solid’, sering dikategorikan kanker. Kanker dapat berupa carcinomas atau sarcomas.

Leukemia dan limfoma adalah kanker darah dan jaringan pembentukan darah. Daripada membentuk gumpalan, mereka bisa tetap sebagai sel kanker terpisah. Oleh karena itu mereka sering membahayakan tubuh dengan hilangnya sel darah normal dari sumsum tulang dan aliran darah, jadi fungsi normal sel secara berangsur-angsur tergantikan oleh kanker sel darah.

Carcinomas adalah kanker sel epitel, sel yang melindungi permukaan tubuh, memproduksi hormon, dan membuat kelanjar. Contoh carcinomas adalah kanker kulitkanker paru-paru,kanker ususkanker perutkanker payudarakanker prostat, dan kanker kelenjar tiroid. Ciri khasnya, carcinomas lebih sering terjadi pada orang tua dibandingkan dengan orang yang lebih muda.

Sarcomas adalah kanker sel mesodermal, sel yang membentuk otot-otot dan jaringan penghubung. Contoh sarcomas adalah leiomyosarcoma (kanker otot halus yang ditemukan pada dinding organ pencernaan) dan osteosarcoma (kanker tulang). Secara khas, sarcoma terjadi lebih sering pada orang yang lebih muda dibandingkan dengan pada orang yang lebih tua.

Rabu, 17 Oktober 2012

Tentang Asma



Asma
 adalah suatu gejala yang ditimbulkan oleh kelainan saluran nafas yang berupa kepekaan yang meningkat terhadap rangsangan dari lingkungan sebagai pemicu.
Pemicu gejala ini dapat berupa kelelahan pikiran (gangguan emosi), kelelahan jasmani, perubahan lingkungan hidup yang tidak diharapkan (cuaca, kelembaban, temperatur, asap (terutama rokok) dan bau-bauan yang merangsang), infeksi saluran nafas terutama penyakit influenza tertentu, dan reaksi alergi dari bahan yang terhirup atau dimakan.
Tingkat gejala kepekaan saluran nafas ini diawali dari gejala yang ringan (berupa pilek/bersin atau batuk yang sering berulang/kambuh) sampai dengan gejala yang berat berupa serangan asma (kesulitan bernafas). Keadaan ini sebenarnya ditandai adanya latar belakang reaksi alergi.
Timbulnya beberapa tingkatan gejala kepekaan yang terekam/bisa diutarakan oleh penderita biasanya diawali sejak masa kanak. Sekitar 50% gejala akan sembuh dengan sendirinya, walaupun pada suatu saat gejala ini akan muncul lagi pada tingkat gejala yang lebih berat yang sering diberi istilah asma. Sekitar 55-6-% penyakit alergi pernafasan in dapat diturunkan ke anak atau cucu dan sisanya diakibatkan karena adanya polusi lingkungan hidup yang kurang atau masih belum mendapatkan perhatian, karena itu gejala baru muncul setelah dewasa bukan karena merupakan hal yang aneh.
Penyebab
Dasar permasalah pada penyakit asma terletak pada kelainan saluran nafas yang berpa proses reaksi/keradangan (akibat reaksi alergi) yang disebabkan oleh paparan bahan-bahan antara lain:
  • Debu yang ada di dalam rumah yaitu debu yang berasal dari kasur kapuk (terutama yang sudah lama), karpet, sofa, pakaian yang disimpan lama di dalam lemari, langit-langit atap rumah, buku-buku/kertas arsip yang lama, dll.
  • Bahan makanan terutama jenis ikan laut, susu sapi, telur, coklat, kacang-kacangan, dll. (sedang kelompok bahan makann yang mempunyai ciri yang mengiritasi a.l. pedas, dingin, bergetah, rasa manis/asam, asin, dll. bukan penyebab tapi pemicu).
  • Lingkungan hidup antara lain bulu yang berasal dari bahan pertanian (tepung sari, jerami, rumput-rumputan, ampas tebu, dll.), bahan yang berasal dari bulu dan kotoran unggas serta binatang piaraan.

Serba-Serbi Stroke


Apakah stroke itu ?
Penyakit stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami gangguan (berkurang). Akibatnya, nutrisi dan oksigen yang dbutuhkan otak tidak terpenuhi dengan baik. Penyebab stroke ada 2 macam, yaitu adanya sumbatan di pembuluh darah (trombus), dan adanya pembuluh darah yang pecah.
Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah (atherosclerosis). Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 - 40 tahun). Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress, penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.
Penyebab stroke
Pada kasus stroke usia remaja, faktor genetika (keturunan) merupakan penyebab utama terjadinya stroke. Sering ditemui kasus stroke yang disebabkan oleh pembuluh darah yang rapuh dan mudah pecah, atau kelainan sistem darah seperti penyakit hemofilia dan thalassemia yang diturunkan oleh orang tua penderita. Sedangkan jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes (penyakit kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit jantung, kemungkinan terkena stroke menjadi lebih besar pada anggota keluarga lainnya.
Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Koleserol jahat ini banyak terdapat padajunk food, atau makanan cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering diakibatkan karena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).
Gejala terjadinya serangan stroke
Gejala awal stroke umumnya pusing, kepala serasa berputar (seperti penyakit vertigo), kemudian disusul dengan gangguan berbicara dan menggerakkan otot mulut. Gejala lainnya adalah tergangguanya sensor perasa (tidak bisa merasakan apapun , seperti dicubit atau ditusuk jarum) dan tubuh terasa lumpuh sebelah, serta tidak adanya gerakan refleks. Sering juga terjadi buta mendadak atau kaburnya pandangan (karena suplai darah dan oksigen ke mata berkurang drastis), terganggunya sistem rasa di mulut dan otot-otot mulut (sehingga sering dijumpai wajah penderita menjadi mencong), lumpuhnya otot-otot tubuh yang lain, dan terganggunya sistem memory dan emosi. Sering dijumpai penderita tidak dapat menghentikan tangisnya karena lumpuhnya kontrol otak pada sistem emosinya. Hal itu membuat penderita stroke berlaku seperti penderita penyakit kejiwaan, padahal bukan. Hal-hal seperti ini yang perlu dimengerti oleh keluarga penderita.
Proses penyembuhan
Ada 2 proses penyembuhan utama yang harus dijalani penderita. Pertama adalah penyembuhan dengan obat-obatan di rumah sakit. Kontrol yang ketat harus dilakukan untuk menjaga agar kadar kolesterol jahat dapat diturunkan dan tidak bertambah naik. Selain itu, penderita juga dilarang makan makanan yang dapat memicu terjadinya serangan stroke seperti junk food dan garam (dapat memicu hipertensi).
Proses penyembuhan kedua adalah fisiotherapy, yaitu latihan otot-otot untuk mengembalikan fungsi otot dan fungsi komunikasi agar mendekati kondisi semula. Fisiotherapi dilakukan bersama instruktur fisiotherapi, dan pasien harus taat pada latihan yang dilakukan. Jika fisiotherapi ini tidak dijalani dengan sungguh-sungguh, maka dapat terjadi kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami kelumpuhan.
Kesembuhan pada penderita stroke sangat bervariasi. Ada yang bisa sembuh sempurna (100 %), ada pula yang cuma 50 % saja. Kesembuhan ini tergantung dari parah atau tidaknya serangan stroke, kondisi tubuh penderita, ketaatan penderita dalam menjalani proses penyembuhan, ketekunan dan semangat penderita untuk sembuh, serta dukungan dan pengertian dari seluruh anggota keluarga penderita. Seringkali ditemui bahwa penderita stroke dapat pulih kembali, tetapi menderita depresi hebat karena keluarga mereka tidak mau mengerti dan merasa sangat terganggu dengan penyakit yang dideritanya (seperti sikap tidak menerima keadaan penderita, perlakuan kasar karena harus membersihkan kotoran penderita, menyerahkan penderita kepada suster yang juga memperlakukan penderita dengan kasar, dan sebagainya). Hal ini yang harus dihindarkan jika ada anggota keluarga yang menderita serangan stroke.