BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RS PKU Muhammadiyah. Pemilihan
tersebut di dasarkan pada letak usaha yang strategis, karena dapat dijangkau
oleh masyarakat yang memerlukan jasa pelayanan kesehatan. Rumah sakit PKU
Muhammadiyah cepu juga merupakan salah satu rumah sakit swasta di Blora yang
mengalami peningkatan yang cukup pesat dari tahun ke tahun. Permasalahan yang
ada di Rumah Sakit ini adalah tidak adanya dokter pengganti pada saat hari
libur nasional atau tanggal merah. Apakah dengan keadaan yang seperti itu
pengguna jasa Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu puas dengan pelayanan yang
diberikan atau tidak puas karena pelayanan tidak sesuai dengan harapan. Dengan
pertimbangan demikian penulis mengambil obyek lokasi penelitian di RS PKU
Muhammadiyah Jl. Ronggolawe No 137 Cepu, Blora.
3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Prosesnya berawal dari
teori, selanjutnya diturunkan menjadi hipotesis penelitian yang disertai
pengukuran dan operasional konsep, kemudian generalisasi empiris yang bersandar
pada statistik, sehingga dapat disimpulkan sebagai temuan penelitian.
Dalam pelaksanaannya, metode
penelitian yang dipakai adalah metode survei. Menurut Singaribun dan Effendi
(1989:3), penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu
populasi dengan cara menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
pokok.
3.3. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2005:72),
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.
Sedangkan menurut Tika (2006:33)
sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang memiliki populasi. Adapun
populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah pengguna yang menjalani rawat
inap di RS PKU Muhammadiyah cepu dan dalam keadaan yang memungkinkan (sadar)
untuk memberikan pendapatnya secara pibadi. Namun, jika pengguna tidak
memungkinkan untuk dimintai keterangan, maka dapat diwakili oleh keluarga
pengguna yang menjaga.
Menurut sugiyono (2005:77),
teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Adapun jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan pendapat Maholtra dalam Sri Rahayu
(2005:46) bahwa jumlah pengamatan (ukuran sampel) yaitu lima kali jumlah
instrumen. Berdasarkan pendapat Maholtra, instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 12x5 = 60 , jadi peneliti mengambil sampel sebanyak 60
responden.
3.4. Data dan Sumber Data
Sumber data penelitian adalah subyek dimana data dapat
diperoleh (Arikunto, 2006:129). Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah
data primer dan data sekunder.
3.4.1. Data Primer
Menurut Indriantoro dan Supomo
(2002:146) data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Dalam penelitian ini data
primer menggunakan kuesioner, dan sumber data diperoleh dari responden, yaitu
orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti. Responden
dalam penelitian ini, diambil dari pengguna atau keluarga pengguna yang telah
menjalani rawat inap tiga hari atau lebih.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data
penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
(Indriantoro dan Supomo, 2002:147). Dalam hal ini data sekunder di dapatkan
dari manajemen RS PKU Muhammadiyah cepu, internet, media cetak dan kepustakaan.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
3.5.1. Kuesioner
Menurut sugiyono kuisioner
merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini, kuesioner akan diberikan
kepada pengguna jasa Rumah Sakit PKU Muhammadiyah cepu.
3.5.2. Dokumentasi
Menurut Usman dan Setiady Akbar
(2006:73), teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data
yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Sedangkan menurut Hasan (2002:87),
studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan
pada subyek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang digunakan dapat
berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam
pekerjaan social dan dokumen lainnya. Dokumentasi dalam penelitian ini berasal
dari brosur, rekap medis, dan internet yang bisa dijadikan bahan dokumentasi.
3.6. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini ada dua, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).
3.6.1. Variabel bebas
(independen)
Menurut Sugiyono (2005:33),
variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Adapun yang menjadi
variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah:
Kualaitas Pelayanan (X)
XI = technical quality
Yaitu
yang berhubungan dengan outcome suatu pelayanan atau aspek=aspek nyata yang
biasa dilihat dan diraba.
X2 = functional quality
Yaitu
segala sesuatu yang llebih banyak berhubungan dengan proces delivery atau
bagaimana pelayanan diberikan kepada pelanggan, serta keinginan dan kecepan
tanggapan untuk membantu pengguna dalam menyedeiakan pelayanan yang dibutuhkan
tersebut.
X3 = corporate image
Yaitu
segala sesuatu yang berhubungan dengan reputasi dari pihak RS PKU Muhammadiyah
Cepu selaku penyedia jasa dan merupakan suatu hal yang dapat menimbulkan
kepercayaan pengguna jasa terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh RS
PKU Muhammadiyah Cepu.
3.6.2. Variabel terikat
(dependen)
Menurut Sugiyono (2005:33)
variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam
penelitian ini adalah:
1.
Kepuasan pengguna jasa (Y)
Menurut Kotler dalam Lupiyoadi kepuasan pelanggn
merupakan tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas
kinerja produk atau jasa yang diterima dan yang diharapkan.
Kepuasan pengguna merupakan suatu
hasil evaluasi atas kesesuaian antara harpan yang diinginkan dengan kinerja
aktual penyedia jasa yaitu RS PKU Muhammadiyah Cepu yang dirasakan setelah
penggunaan jasa oleh pengguna. Kepuasaan pengguna juga dikatakan senang dari
pengguna terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Dalam
penelitian ini kepuasan pengguna jasa merupakan variabel terikat atau variabel
yang diketahui.
3.7. Uji Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk
mengukur data variabel-variabel kualitas pelayanan adalah kuisioner yang berisi
daftar pernyataan yang dikembangkan berdasarkan variabel-variabelnya. Kuisioner
tersebut biasanya menggunakan skala Likert dan modelnya adalah skala five
point. Pada setiap pernyataan kuisioner, responden memberi respon antara lain: tingkat
persetujuan dalam tingkat sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Respon
terhadap setiap pernyataan diberi skor antara 1 sampai dengan 5.
Kuisioner sebagai instrumen
pengukuran variabel harus teruji baik validitas maupun reliabilitasnya.
Pengujian validitas kuisioner dimaksudkan untuk memastikan bahwa kuisioner
benar-benar mengukur apa yang hendak di ukur, sedangkan pengujian reliabilitas
kuisioner ditujukan untuk memastikan apakah kuisioner memberikan hasil
pengukuran konsisten.
3.7.1. Uji Validitas
Uji validitas
digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang disusun dapat digunakan untuk
mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Validitas suatu instrumen akan
menggambarkan tingkat kemampuan alat ukur yang akan digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran.
Dengan
demikian permasalahan validitas instrumen (kuesioner) akan menunjukkan pada
mampu tidaknya instrumen tersebut untuk mengukur apa yang di ukur. Apabila
instrumen tersebut mampu untuk mengukur apa yang diukur, maka disebut valid dan
sebaliknya, apabila tidak mampu mengukur untuk apa yang diukur, maka dinyatakan
tidak valid.
Validitas
instrumen (kuesioner) dapat dikelompokkan menjadi beberapa tipe pokok, antara
lain validitas isi, validitas yang berhubungan dengan kriteria, dan validitas
konstrak. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
konstrak (susunan), yang ditetapkan menurut analisis rasional terhadap isi tes
atau angket yang penilaiannya didasarkan pada pertimbangan subyektif individual
dengan mempertimbangkan baik teori maupun instrumen pengukur itu sendiri.
Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen penelitian,maka sebelum instrumen tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba dan hasilnya dianalisis. Sedangkan untuk menguji tingkat validitas instrumen penelitian, dapat digunakan teknik dengan menghitung korelasi antar skor masing-masing pertanyaan dan skor total, dengan menggunakan rumus korelasi product moment, seperti yang dinyatakan Singarimbun (1989:137) sebagai berikut:
Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen penelitian,maka sebelum instrumen tersebut digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba dan hasilnya dianalisis. Sedangkan untuk menguji tingkat validitas instrumen penelitian, dapat digunakan teknik dengan menghitung korelasi antar skor masing-masing pertanyaan dan skor total, dengan menggunakan rumus korelasi product moment, seperti yang dinyatakan Singarimbun (1989:137) sebagai berikut:
Keterangan:
Rxy =
koefisien korelasi item yang dicari
n =
Jumlah sampel/ responden
X =
skor responden untuk tiap item
Y =
total skor tiap responden dari seluruh item
ΣX =
jumlah skor dalam distribusi X
ΣY =
jumlah skor dalam distribusi Y
ΣX2 =
jumlah skor masing-masing skor X
ΣY2 =
jumlah skor masing-masing skor Y
Setelah
semua korelasi setiap pernyataan dengan skor total diperoleh, nilai-nilati
tersebut dibandingkan dengan nilai kritik.
-
Jika r hitung positif dan r hitung > r
tabel, maka variabel tersebut valid
-
Jika r hitung positif dan r hitung < r
tabel, maka variabel tersebut tidak valid
Menurut Tika (2006:65),
menyatakan bahwa jika korelasi faktor positif jika besarnya 0,3 keatas, dapat
dianggap sebagai konstruksi kuat atau instrumen memiliki validitas yang baik.
3.7.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas
dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya.
Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok atau subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif
sama, selama aspek dalam diri kelompok atau subyek yang diukur belum berubah.
Dengan demikian, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di
dalam mengukur gejala yang sama. Teknik untuk mengukur reliabilitas instrumen
dengan menggunakan skala Likert dapat menggunakan rumus koefisien
relialibilitas hitung, (Arikunto, 2006:196) sebagai berikut:
Rn=k/k-1{1-Ea2b/a1b}
Keterangan :
Rn = raliabilitas instrumen
K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya
soal
Α2b = jumlah butir varian
A1b= varian total
Setelah dilakukan perhitungan kemudian dibandingkan dengan
tabel niai kritis dengan ketentuan sebagai berikut :
-
Jika r hitung positif dan r hitung > r
tabel, maka variabel tersebut reliabel
-
Jika r hitung positif dan r hitung <r tabel, maka variabel tersebut tidak reliabel
Menurut tika menyatakan
bahwa jika korelasi faktor positif jika besarnya 0,3 keatas, dapar dianggap
sebagai konstrruksi kuat atau instrumen memiliki validitas yang baik.
13.8
Uji asumsi klasik
Untuk mengetahui apakah
ada penyimpangan terhadap variabel yang ada dalam model dan untuk mendapatkan
kesimpulan statistik yang dapat dipertanggung jawabkan digunakan uji asumsi
klasik.
3.8.1. Uji Asumsi
Multikolinieritas
Multikolinieritas
adalah ada hubungan (korelasi) diantara atau semua variabel penjelas dalam
model regresi yang sempurna atau pasti. Tujuan dari uji ini adalah untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen. Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah multikolinieritas. adanya
multikolinieritas dapat digunakan VIF (Variance Inflation Factor) dengan rumus
sebagai berikut:
Untuk melihatVIF = 1/1-R2
VIF = 1, mengindikasikan
tidak ada korelasi yang signifikan antar variabel bebas
VIF > 1,
mengidikasikan bahwa ada korelasi antar variabel bebas
VIF > 5-10,
mengindikasikan bahwa salah satu variabel bebas merupakan fungsi dari variabel
prediktor lain.
Menurut Sulaiman (2004:89),
multikolinearitas berarti ada hubungan linier yang ”sempurna” (pasti) diantara
beberapa atau semua variabel independen dari model regresi. Untuk mengetahui
ada tidaknya multikolinearitas antar variabel, salah satunya cara adalah dengan
melihat dari nilai variance inflation factor (VIP) dari masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikatnya.
3.8.2. Uji Normalitas
Model regresi yang baik
adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Tujuan dari
uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah
tidak. Ada dua cara yang bisa digunakan untuk menguji normalitas, yaitu:
1. Analisis grafik
(normal p-p plot)
Dasar dari pengambilan
keputusan uji ini adalah apabila pada tampilan grafik, data menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2.
Analisis statistic (analisis z skor
skewness dan kurtosis) one sample kolmogorov-smirnov test. Jika nilai
signifikansi dari hasil uji kolmogorov-smirnov ≥ 0,05,maka terdistribusi
normal.
3.9. Metode Analisis Data
Sesuai dengan tujuan
penelitian dan rumusan hipotesis, maka teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis linier berganda yang menurut Suharyadi
(2004:507) adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh
dari beberapa variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Adapun model
persamaan regresinya sebagai berikut:
Y = a + b1X2 + b2X2 + b3X3
Keterangan:
Y =kepuasan
pengguna
a, b =
Koefisien regresi
X1 =
Technical quality
X2 =
Funcional Quality
X3 =
Corporate Image
Regresi berganda juga
digunakan untuk melihat apakah variabel bebas mampu secara menyeluruh
bersama-sama menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas, untuk pengujian ini
dikenal degnan uji F. Selain mengetahui kemampuan secara bersama-sama variabel
bebas menjelaskan variabel tidakbebas, juga perlu diketahui apakah setiap
varibel bebas juga berpengaruh terhadap varibel tidak bebasnya, untuk pengujian
ini dikenal dengan uji t.
Adapun rumus uji F dan uji t adalah
sebagai berikut:
3.9.1. Uji F (Uji
simultan)
Langkah-langkah uji F
atau uji simultan adalah sebagai berikut:
1.
Perumusan Hipotesis
Ho =
Technical quality, Funcional Quality, Corporate Image tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan pengguna
3. Menentukan uji statistik
Fhit = R 2 (k − 1)/(1 − R 2 ) /( N − k )
Keterangan :
F =
F hitung
R2 =
Koefisien korelasi ganda
K =
Jumlah variabel bebas
N =
Jumlah sampe
4. menentukn daerah keputusan. Daerah keputusan
ditentukan berdasarkan pada uji statistik F
F<α
maka menerima Ho
F>α
menolak Ho
5.mengambil keputusan
Apabila hasil uji F menolak Ho, maka
model regresi yang diperoleh dapat digunakan
3.9.2. Uji t (uji parsial)
Langkah-langkah untuk uji t adalah;
1. Perumusan Hipotesis
Ho= Variabel Technical quality tidak
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Ha= Variabel technical quality
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
Ho= Variabel Funcional Quality tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
Ha= Variabel Funcional Quality
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Ho= Variabel Corporate Image tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna.
Ha= Variabel Corporate Image berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna.
2. Menentukan nilai kritis dengan level
of significant α = 5%
t tabel=ta/2:n-k
3. menentukan uji statistik
t hit =b-B/Sb
Keterangan:
b =
Koefisien variabel
B =
Koefisien regresi parsial
Sb =
kesalahan baku
4.menentukan daerah keputusan
Thitung<ttable , maka menerima Ho
Thitung>ttable, maka menolak Ho
5.mengambil keputusan
Apabila Ho ditolak, maka variabel X
tersebut memiliki konstribusi yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar