KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
“KEWIRAUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS” ini tepat pada waktunya. Sholawat dan salam
semoga terlimpah dan tercurah kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, keluarga,
dan sahabat.
Karya tulis ilmiah ini di susun
dalam rangka memenuhi salah satu tugas Matakuliah ”Kewirausahaan Dan Etika
Profesi” yang merupakan mata kuliah wajib di Program Studi Ilmu Komputer
/ Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Pakuan Bogor.
Akhir kata semoga Karya Ilmiah
ini dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam menambah wawasan
keilmuan para mahasiswa di Universitas Pakuan.
Bekasi, 7 oktober 2013
Penulis
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan bisnis adalah suatu kegiatan untuk
melakukan usaha/ melakukan kegiatan entrepreneurship yang bertujuan agar
mendapatkan keuntungan. Istilah kewirausahaan pada dasarnya merupakan suatu
disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku
seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai risiko yang mungkin dihadapinya
Salah
satu aspek yang sangat popular dan perlu mendapat perhatian dalam dunia bisnis
ini adalah norma dan etika bisnis. Etika bisnis selain dapat menjamin
kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada perusahaan
juga sangat menentukan maju atau mundurnya perusahaan.
Etika
bisnis sangat penting untuk mempertahankan loalitas pemilik kepentingan dalam
membuat keputusan dan memecahkan persoalan perusahaan. Karena semua keputusan
perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pemilik kepentingan.
Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan
berpengaruh terhadap keputusan perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Etika Bisnis
Etika
bisnis adalah acuan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk
dalam berinterkasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders).
Etika
bisnis adalah studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi
ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis. (Velasquez, 2005). Tidak dipungkiri,
tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan memancing tindakan
balasan dari konsumen dan masyarakat sehingga akan kontra produktif, misalnya
melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain
sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai
perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai etika bisnis,
pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang
tinggi pula, terutama apabila perusahaaan tidak mentolerir tindakan yang tidak
etis. Misalnya diskriminsi dalam sistem jenjang karier.
Faktor-faktor
yang Mendorong Timbulnya Masalah Etika Bisnis
1. Mengejar keuntungan dan kepentingan pribadi
1. Mengejar keuntungan dan kepentingan pribadi
2.
Tekanan persaingan terhadap laba perusahaan
3.
Pertentangan antara nilai-nilai perusahaan dengan perorangan
Pengertian
Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
Tujuan Promosi di antaranya adalah:
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
Beberapa cara untuk melakukan promosi adalah:
1. Melalui e-mail
2. Melalui sms
3. Melalui pembicaraan
4. Melalui iklan
5. Dll.
Etika Pemasaran dalam konteks promosi :
a) Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif.
b) Sebagai sarana untuk membangun image positif.
c) Tidak ada unsur memanipulasi atau memberdaya konsumen.
d) Selalu berpedoman pada prinsip2 kejujuran.
e) Tidak mengecewakan konsumen.
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
Tujuan Promosi di antaranya adalah:
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
Beberapa cara untuk melakukan promosi adalah:
1. Melalui e-mail
2. Melalui sms
3. Melalui pembicaraan
4. Melalui iklan
5. Dll.
Etika Pemasaran dalam konteks promosi :
a) Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif.
b) Sebagai sarana untuk membangun image positif.
c) Tidak ada unsur memanipulasi atau memberdaya konsumen.
d) Selalu berpedoman pada prinsip2 kejujuran.
e) Tidak mengecewakan konsumen.
Etika bisnis di Bidang Pemasaran
Dalam
setiap produk harus dilakukan promosi untuk memberitahukan atau menawarkan
produk atau jasa agar mudah dan cepat dikenali oleh masyarakat dengan harapan
kenaikan pada tingkat pemasarannya.
Promosi
sangat diperlukan untuk dapat membuat barang yang produksi menjadi diketahui
oleh publik dalam berpromosi diperlukan etika-etika yang mengatur bagaimana
cara berpromosi yang baik dan benar serta tidak melanggar peraturan yang
berlaku, etika ini juga diperlukan agar dalam berpromosi tidak ada pihak-pihak
yang dirugikan oleh tekhnik promosi.
Cara-Cara
Melakukan Promosi Dengan Etika Bisnis
Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
Dalam menciptakan etika bisnis, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengendalian Diri
Artinya, pelaku-pelaku bisnis mampu mengendalikan diri mereka masing-masing untuk tidak memperoleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Pelaku bisnis disini dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dalam bentuk "uang" dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan lebih kompleks lagi.
3. Mempertahankan Jati Diri
Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
4. Menciptakan Persaingan yang Sehat
Persaingan dalam dunia bisnis perlu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas, tetapi persaingan tersebut tidak mematikan yang lemah, dan sebaliknya harus terdapat jalinan yang erat antara pelaku bisnis besar dan golongan menengah kebawah, sehingga dengan perkembangannya perusahaan besar mampu memberikan spread effect terhadap perkembangan sekitarnya. Untuk itu dalam menciptakan persaingan perlu ada kekuatan-kekuatan yang seimbang dalam dunia bisnis tersebut.
5. Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan"
Dunia bisnis seharusnya tidak memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang.
6. Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
Jika pelaku bisnis sudah mampu menghindari sikap seperti ini, kita yakin tidak akan terjadi lagi apa yang dinamakan dengan korupsi, manipulasi dan segala bentuk permainan curang dalam dunia bisnis ataupun berbagai kasus yang mencemarkan nama bangsa dan Negara.
7. Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Artinya, kalau pelaku bisnis itu memang tidak wajar untuk menerima kredit (sebagai contoh) karena persyaratan tidak bisa dipenuhi, jangan menggunakan "katabelece" dari "koneksi" serta melakukan "kongkalikong" dengan data yang salah. Juga jangan memaksa diri untuk mengadakan “kolusi" serta memberikan "komisi" kepada pihak yang terkait.
8.
Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan
Pengusaha Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada sikap saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan.
Pengusaha Untuk menciptakan kondisi bisnis yang "kondusif" harus ada sikap saling percaya (trust) antara golongan pengusaha kuat dengan golongan pengusaha lemah, sehingga pengusaha lemah mampu berkembang bersama dengan pengusaha lainnya yang sudah besar dan mapan.
9.
Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan "gugur" satu semi satu.
Semua konsep etika bisnis yang telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum", baik pengusaha sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan" demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan "gugur" satu semi satu.
10.
Memelihara Kesepakatan
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
Memelihara kesepakatan atau menumbuhkembangkan Kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati adalah salah satu usaha menciptakan etika bisnis.
11. Menuangkan ke dalam Hukum Positif
Perlunya sebagian etika bisnis dituangkan dalam suatu hukum positif yang menjadi Peraturan Perundang-Undangan dimaksudkan untuk menjamin kepastian hukum dari etika bisnis tersebut, seperti "proteksi" terhadap pengusaha lemah.
Peter F
Drucker
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
(ability to create the new and different) .
Thomas
W Zimmerer
Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian
untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang
dihadapi orang setiap hari.
Andrew J Dubrin
Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang
inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative
business).
Robbin dan Coulter
Entrepreneurship is the process whereby an individual or a
group of individuals uses organized efforts and means to pursue opportunities
to create value and grow by fulfilling wants and need through innovation and
uniqueness, no matter what resources are currently controlled.
PEMBAHASAN
Hakekat Kewirausahaan
Kewirausahaan
adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan
merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya,
bercipta, berkarsa dan bersaahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan
pendapatan dalam kegaitan usahanya atau kiprahnya. Ia selalu berkreasi dan
berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi lah semua
peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan
peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan
kehidupannya.
Hakekat Penting Kewirausahaan
Ada
beberapa konsep yang menjelaskan tentang kewirausahaan. Berikut adalah 6
hakekat penting kewirausahaan ( Suryana,2003 : 13), yaitu :
- Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).
- Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).
- Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).
4.
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha
(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro,
1997).
5.
Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai
lebih.
6.
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru
untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki
produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.
Definisi Kewirausahaan
Berdasarkan
keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai
sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang
dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan
nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi
risiko.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.
Berwirausaha
melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang,
Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap
peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil
berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti,
1997)
Hakekat Etika Bisnis
Menurut
pengertiannya, etika dapat dibedakan menjadi 2:
-
Etika sebagai praktis: nilai-nilai dan norma-norma moral (apa yang dilakukan
sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral.
-
Etika sebagai refleksi: pemikiran moral. Berpikir tentang apa yang dilakukan
dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
(dalam hal ini adalah menyoroti dan menilai baik-buruknya perilaku seseorang).
Pengertiannya
dapat dibedakan menjadi:
-
Secara makro: etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi
secara keseluruhan.
-
Secara meso: etika bisnis mempelajari masalah-masalah etis di bidang organisasi
-
Secara mikro: etika bisnis difokuskan pada hubungan individu dengan ekonomi dan
bisnis.
Menurut
Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan
nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.
Menurut
Ronald J. Ebert dan Ricky M. Griffin, etika bisnis adalah istilah yang sering
digunakan untuk menunjukan perilaku etika dari seorang manajer atau karyawan
suatu organisasi. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik
kepentingan.
Jadi,
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan
nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Prinsip-prinsip Etika Kewirausahaan
Prinsip-prinsip
Etika Kewirausahaan :
1.
Prinsip Etika dan Norma Kewirausahaan
a.
Prinsip tanggung jawab
-
Tanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya.
-
Tanggungjawab atas dampak profesinya terhadap kehidupan dan kepentingan orang
lain.
b.
Prinsip keadilan (first come first serviced)
c.
Prinsip otonomi
(kebebasan
sepenuhnya dlm menjalankan profesinya)
-
Prinsip otonomi dibatasi oleh tanggung jawab dan komitmenprofesi
-
Pemerintah boleh campur tangan utk keselamatan umum
d.
Prinsip integritas moral
Komitmen
pribadi utk menjaga keluhuran profesinya, nama baiknya, dan juga kepentingan
orang lain dan masyarakat.
2.
Prisnisp-prinsip etika dan perilaku bisnis
a.
Kejujuran
b.
Integritas
c.
Memelihara janji
d.
Kesetiaan
e.
Kewajaran/keadilan
f.
Suka membantu orang lain
g.
Hormat kepada orang lain
h.
Warga Negara yang bertanggung jawab
i.
Mengejar keunggulan
j.
Dapat dipertanggungjawabkan
Pentingnya Etika Bisnis
Etika
bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam membuat
keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan. Hal
ini disebabkan semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh stakeholder. Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang
berkepentingan dan berpengaruh pada keputusan-keputusan perusahaan. Siapa saja
stakeholder perusahaan:
1.
Para pengusaha dan mitra usaha
2.
Petani dan perusahaan pemasok bahan baku
3.
Organisasi pekerja yang mewakili pekerja
4.
Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
5.
Bank penyandang dana perusahaan
6.
Investor penanam modal
7.
Masyarakat umum yang dilayani
8.
Pelanggan yang membeli produk
KESIMPULAN
kewirausahaan
dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new
and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan
untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian
untuk menghadapi risiko.
Etika
bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai
moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapi dalam suatu perusahaan.
Etika
bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam membuat
keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan. Hal
ini disebabkan semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh stakeholder. Stakeholder adalah semua individu atau kelompok yang
berkepentingan dan berpengaruh pada keputusan-keputusan perusahaan.
SARAN
Sebagai
seorang profesional selain harus memiliki kemampuan yang baik dalam hal
kreatifitas dan inovatifitas yang dijadikan kiat dalam menemukan suatu ide,
gagasan atau inovasi baru dan cemerlang maka diperlukan pula subuah etika
bisnis. Agar ketika ia bekerja Stakeholder dapat menemui kepuasan hingga
daripadanya dapat menciptakan kepercayaan dan penghormatan.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIjin sedot buat tugas
BalasHapus