Tempat wisata ini terletak di Desa
jipang penawangan ± 18 km dari kota purwodadi . wisata ini adalah
satu-satunya sendang yang mempunyai daya tarik tersendiri untuk para wisatawan,
karena sendang ini terdapat beberapa ekor bulus (kura-kura) yang hidup secara
bebas dan turun menurun menurut kepercayaan masyarakat di sekitarnya,
bulus-bulus itu di keramatkan, sehingga orang tidak berani menggangu atua
mengusik kehidupanya.
LEGENDA SENDANG BULUSAN
Menurut cerita
sendang bulusan terjadi pada waktu Ario Penangsang menembus dosanya karena
kesalahan. pada waktu demak bintoro di perintah oleh hadiwijoyoalias joko
tngkir, bupati jipang panolan bernama Ario Panangsang merasa sakit hati karena
dirinya yang memrintah kesultanan demak bintoro, padahal dia merupakan
keturunan dari demak. Ario Penangsang protes kepada sunan jafar sodiq di kudus
dengan maksud mengantikan sultan hadiwijoyo kalau perlu membunuhnya. sunan
kudus akhirnya menyangupi permintaan Ario Penangsang.
Dengan
kelicikan yang dia miliki, suna kusdus bermaksud mengundang sultan hadiwijoyo
dan ario penangsang untuk mengadakan saraseha guna mengembangkan ilmu-ilmu
kesaktian mereka. yang pada dasarnya adalah tipuan balaka guna mempermudah
jalanya untuk menyingkirkan sultan hadiwijoyo.
Sultan
kudus menyediakan dua buah tempat duduk. yang satu untuk ario penangsang dan
satunya lagi untuk hadiwijoyo. namun ario penangsang sudah di beritahu sunan
kudus bahwa kursi yang satunya sudah diberi rajah, apabila sultan hadiwijoyo
datang. kursi tersebut biar di duduki maka akan hilang kesaktianya dan tak lama
lagi kemudian akan meninggal dunia. sehingga tercapai keinginan ario penangsang
untuk menjadi sultan demak bintoro.
Sultan
hadiwijoyo alias joko tingkir datang dengan ki ageng pemanahan. namun
kedatangannya sudah di ketahui ario penangsang guna mengatur rencana busuknya.
ketika sultan hadiwijoyo dan rombongan dipersilahkan duduk dikursi yang telah
di sediakan oleh sunan kudus di tolak oleh ki ageng pemanahan karena ki ageng
pamenahan sudah mengetahui bahwa kursi yang akan diduduki oleh sultan hadiwijoyo
sudah diberi rajah terlebih dahulu. berulang kali sunan kudus mempersilahkan
duduk tapi di tolak. karena sudah merasa mempunyai senjata setan kober. Ario
penangsang lupa menduduki kursi yang telah di beri rajah tersebut, sehingga
hilanglah semua kesaktianya.
Ketika
saresehan telah selesai maka ario penangsang di marahi oleh sunan kudus karena
rencananya gagal. untuk menghilangkan rajah tersebut maka oleh sunan kudus ario
penangsang di perintahnya untuk menebus denga cara menjalankan tapa dengan
jalan nungsang.
Ario
Penangsang tiba di tempat yang di tunjuk oleh sunan kudus guna menjalankan
bertapa. sesampainya disana ario penangsang melihat ada sebuah sendang, dimana
sendang tersebut dulunya di buat oleh sunan kalijogo sewaktu sunan kalijogo dan
rombonganya mengaadakan perjalanan dan bermaksud mencari air untuk menjalankan
ibadah sholat. timbul pikiran ario penangsang untuk kembali pulang ke jipang
panolan guna mengambil sepasang bulus untuk dipelihara di sendang tersebut.
Bulus-bulus
tersebut berkembang biak dengan pesat dan akhirnya ario penangsang memerintahkan
kaki keras dan nini keras untuk merawat sendang dan bulus tersebut. sendang
tersebut akhirnya dinamakan “sendang bulusan”, sendang tempat sendang itu
berada, dinamakan Desa” jipang”, mengambil dari nama asal ario penangsang yaitu
“jipang panolan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar